Rabu, 09 Mei 2012

Sukhoi crash on Mount Salak: the fall of Russian pride


The chronological story begins with the Sukhoi was beginning to lose their contact with the Halim Perdana Kusuma airport at 13:30 pm Wednesday. Sukhoi-designed passenger capacity of 75-90 people, Sukhoi aircraft SUPERJET 100 is made through the Russian-Italian cooperation, with the capability of its aircraft is capable of landing with only one pilot. However, fate would. A great work is actually falling while being a demo flight in Indonesia, according to sources related to the three airline companies in Indonesia intend to buy this aircraft. 1000 people were deployed to locate the ruins of this wreckage. what happened with this plane? only reconstruct from the blackbox that can be explained.

Kamis, 05 April 2012

Sinergitas antara Ekonomi Tradisional dengan Ekonomi Modern



Latar Belakang

Sepanjang perjalanan perekonomian di Dunia , sistem ekonomi mengalami pasang surut .Dimulai dari sistem ekonomi merkantilisme yang mengacu pada perdagangan dan emas-nya sebagai satuan pengukur nilai , hingga pada suatu ketika sistem tersebut dinilai tidak lagi relevan .Mengingat semakin tidak terbatasnya jumlah kebutuhan dihadapkan pada terbatas dan langkanya emas di Dunia . Sebagai jawaban atas kondisi tersebut, Adam Smith mampu menjawab dengan Ekonomi Liberalnya yang mana sekarang ini dikenal sebagai sistem ekonomi modern. Meski kerangka sistem ekonomi liberal tersebut dinilai cukup kuat , namun dalam perkembangannya , sistem tersebut mendapatkan respon dari sistem baru yang dianggap lebih memihak pada kalangan bawah ( kaum proletar ) , yang mana sistem liberal / kapitalis dinilai hanya cenderung menguntungkan kalangan atas ( kaum borjuis ) .Sistem ekonomi baru tersebut disebut sistem ekonomi sosialis. Meski sistem liberal kapitalis seringkali di kritisi oleh berbagai pihak , pada kenyataannya sistem ini tetap bertahan bahkan berkembang hingga sampai seperti sekarang ini.Mengingat hanya sistem ini lah yang dapat diterima oleh pemikiran rasional dengan effisiensi yang menjadi tujuannya dan sistem persaingan sempurna sebagai jalannya .

Berbagai rangkaian perjalannya evolusi sistem ekonomi tersebut , juga memberikan effek terhadap alur sejarah kehidupan ekonomi di Indonesia . Dari sistem merkantilis yang diadopsi sebagai sistem ekonomi tradisional di Indonesia, hal tersebut dapat diamati dari terdapatnya sistem barter di Indonesia. Sampai dari ekonomi Indonesia yang mengadopsi sistem kapitalis dan sosialis , dengan sistem perdagangan bebas dan melibatkan pemerintah selaku pengawas perekonomian.Dari Kedua Indikator tersebutlah maka di indonesia terdapat dualisme ekonomi yaitu sistem ekonomi tradisional yang bertahan ditengah gempitan globalisasi, dan sistem ekonomi modern dengan perdagangan bebas dan inovasi dengan peran teknologinya .

Kemajuan sistem ekonomi yang diharapkan membawa kemajuan secara makro, justru pada kenyataannya sistem ekonomi modern menjadi predator yang mengeksploitasi masyarakat bawah yang notabennya menganut sistem ekonomi tradisional. Sebagai contoh dengan adanya Mall ,Supermarket ,dan Infrastruktur modern lainnnya yang digadang mampu meningkatkan PAD demi terwujudnya pemerataan dan kesejahteraan bersama , namun justru malah melumpuhkan usaha kecil dan mikro lainnya seperti pasar tradisional. Parahnya lagi banyak daerah menangkap fenomena menjamurnya infrastruktur modern ini sebagi suatu proyek menguntungkan yang mana sebenarnya akan semakin meminggirkan ekonomi tradisional yang dulu merupakan tulang punggung perekonomian Nasional.Dampaknya pasar – pasar tradisional yang dulu dinanti nanti konsumen , kini sepi pengunjung karena lari ke pasar modern yang lebih mewah dan memiliki daya saing baik itu harga maupun kualitas. Hal ini menjadi isu hangat di kursi parlemen, dimana pemerintah dituntut untuk mampu mencari solusi jalan tengahnya, dimana fenomena dualisme ekonomi ini tidak hanya berpihak pada satu sisi saja. Berbagai solusi dan pemikiran pun bermunculan , dari upaya modernisasi ekonomi tradisional hingga segmentasi pasar. Hal tersebut menjadi perdebatan sengit hingga sekarang ini.

Perspektif Pemikiran Terdahulu

Immanuel Wallerstein mengemukakan dalam teorinya yang terkenal (world system theory) yaitu didalam modernisasi didunia terdapat hierarki kekuasaan antara kaum inti dan pinggiran,dimana kaum inti akan mengeksploitasi kaum pinggiran yang lemah.

W.W Rostow memiliki pandangan tentang perlunya perubahan dari masyarakat ekonomi tradisional ke ekonomi modern

Smith berpendapat bahwa sikap egoistis manusia tdak akan mendatangkan kerugian dan merusak masyarakat sepanjang ada persaingan bebas.

Selain itu Smith juga menghendaki campur tangan pemerintah seminimal mungkin.Biarkan perekonomian berjalan secara wajar tanpa adanya campur tangan dari pemerintah,karena nanti akan ada invisible hand yang akan membawa perekonomian tersebut kearah keseimbangan.

Kritik Terhadap Pemikiran Terdahulu

Sebagai dampak adanya modernisasi ialah akan timbulnya hierarki dalam masyarakat akan melahirkan kelas dalam masyarakat , yang melatarbelakangi terjadinya pelemahan terhadap kalangan ekonomi lemah dalam hal ini masyarakat konvensional dengan ekonomi tradisionalnya.

Dengan adanya eksploitasi terhadap kaum pinggiran yaitu msyarakat tradisioanal, akan dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan angka kemiskinan

Adanya perubahan dari sistem tradisional ke modern secara revolusioner akan mematikan SDM yang memiliki tingkat ketrampilan yang rendah ( unskill worker ) Adanya kebebasan individu ,akan melahirkan masyarakat yang individualistis yang pada nantinya akan melahirkan suatu kompetisi yang tidak sehat.

Tanpa adanya campur tangan dari pemerintah akan timbul monopoli dalam pasar.

Pemikiran Ekonomi Baru

Indonesia kini sedang bergulat dengan reformasi politik telah membuat kekeliruan.yaitu terlalu menekankan berfokus pada pertumbuhan ekonomi materiil saja.Selain itu konsentrasi akan ekonomi modernlah yang memberikan dampak dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri kurang dapat dirasakan secara makro, sebab pertumbuhan ekonomi itu sendiri tidak dibarengi dengan hidupnya sektor mikro seperti pasar tradisional dan usaha kecil menengah. Akibatnya semakin timbulnya jurang antara rakyat yang kaya dan yang miskin, yang menimbulkan terbentuknya kelas dalam masyarakat,semakin tebalnya jurang antara si kaya dengan si miskin akan menimbulkan dampak terjadinya eksploitasi terhadap si miskin.

Krisis ekonomi di Indonesia sekarang ini menurut para ahli ekonomi selain karena kurang bergeraknya sektor mikro karena dominasi oleh pihak tertentu juga diakibatkan oleh investasi yang berlebihan ( over investment ) terutama disektor real-estate yang sebenarnya kurang produktif tetapi menguntungkan . Karena usaha – usaha real-estate ini dibiayai dengan kredit perbankan ,jika real-estate mati maka perbankan pun akan ikut mati dan pada akhirnya pemerintah harus turun tangan melakukan rekapitulasi perbankan.

Ironis memang dengan keberadaan infrastruktur modern tersebut, telah meminggirkan kaum-kaum miskin disudut kota yang tak terjamah.

Pasar-pasar Tradisional yang Dulu sebagai Tulang Punggung perekonomian Daerah,hampir tak tersentuh Konsumen.

Sebenarnya dari Semua ini ada jalan keluarnya, Pemerintah disini sebagai pemangku kebijakan harus mampu menjadi penengah antara masyarakat ekonomi tradisional dan masyarakat ekonomi Modern.Bukan tidak mungkin Jika itu mampu diwujudkan,tingkat kemiskinan Daerah pun akan menurun karena semua sektor dapat tergerak dan hidup.


Kesimpulan

Beberapa gambaran diatas dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mengambil suatu kebijakan berlandaskan ekonomi modern ditengah persaingan global, namun harus melibatkan masyarakat ekonomi tradisional sebagai sisi pendukungnya.

Harus adanya kontribusi pemerintah dalam menghidupkan sektor mikro , untuk menjamin semua sektor dapat tergerak dengan normal dan memberikan indikasi positif.

Di kancah Globalisasi menuntut adanya rekonstruksi struktur pasar, oleh karena itu pemerintah harus jeli menempatkan masyarakat ekonomi tradisional,karena bukan tidak mungkin dengan adanya pasar tradisonal justru akan meningkatkan daya tarik pariwisata .

Perlu adanya masa transisi bagi pasar tradisional untuk menyesuaikan atau beradaptasi dengan perkembangan budaya masyarakat yang ada.

Harus adanya regulasi yang tegas dan jelas untuk menghindari terjadinya monopoli dari swasta yang cenderung eksploitatif .

Perlu adanya sinergitas antara ekonomi Modern dan tradisional di indonesia mengingat kemejemukan masyrakat indonesia seringkali membuat sebagian terpinggirkan.

Rabu, 29 Februari 2012

Wisata Goa Pindul


Pada liburan semester 5 , saya dan beberapa rekan-rekan ekonomi pembangunan berwisata ke Goa Pindul .Perjalanan tersebut merupakan kunjungan ketiga saya di tempat wisata tersebut . Meskipun demikian tak ada sedikitpun rasa bosan mengunjungi obyek wisata tersebut , karena Goa Pindul memiliki daya tarik tersendiri yang membuat wisatawan ketagihan berkunjung kesana. Goa Pindul itu sendiri terletak di Desa Bejiharjo , Kecamatan Karangmojo , Kabupaten Gunung kidul . Terdapat dua jalur alternatif yang dapat dijadikan pilihan yaitu melalui jalur solo-jogja-gunung kidul ataupun solo – sukoharjo – gunung kidul. Jalur Solo-Sukoharjo sering dipilih dikarenakan memiliki jarak tempuh yang lebih dekat yaitu melalui alur rute jalan Solo-Sukoharjo-Tawangsari-Semin-Gunung kidul-Karangmojo-Bejiharjo. Sesampainya di Desa Bejiharjo para wisatawan baik yang menggunakan angkutan , backpacker , ataupun berkendaraan akan diantarkan oleh penduduk sekitar yang standby di pos-pos pinggir jalan desa tersebut secara Gratis.

Setelah sampai di Lokasi sebelum menuju Goa , kita terlebih dahulu mendaftarkan diri ke sekretariat untuk melakukan administrasi , cukup dengan biaya Rp 30.000/orang kita dapat menikmati wahana tersebut.Setelah administrasi terpenuhi , pemakaian alat pengaman badan pun dilakukan seperti : pelampung badan , headlamp , dan ban apung . Setelah pengaman terpasang , sebelum menuju Goa para wisatawan termasuk saya dan tim di breafing dan melakukan doa bersama yang kemudian dilanjutkan dengan yel – yel penyemangat , dan kemudian baru menuju ke Lokasi Goa.


Berbicara mengenai daya tarik , Goa Pindul itu sendiri merupakan obyek wisata “cave tubing” . Cave Tubing merupakan olahraga air dengan menggunakan media ban sebagai sarana dalam menyusuri goa . Goa tersebut memiliki panjang kurang lebih sekitar 300meter dan dengan kedalaman 5-11meter yang mana dibagi atas tiga zona , yaitu zona terang, zona remang dan zona gelap abadi . Zona terang akan dilewati pada saat menyusuri mulut Goa . Didalam zona terang wisatawan akan disambut stalaktit tirai di pinggir goa yang sungguh elok dan mengagumkan . Di Zona remang kita akan melewati stalaktit yang besar dan merupakan salah satu yang terbesar di-Dunia. Sedangkan Di Zona Gelap abadi para wisatawan akan menemukan batu gong yang nyaring ketika dipukul . Didalam zona gelap abadi perjalan akan dihentikan sejenak , dan para wisatawan diberi kesempatan untuk merenung dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa.

Habislah gelap terbitlah Terang , setelah melalui ketiga zona goa , sampailah para wisatawan kemulut Goa yang menjadi akhir dari perjalanan cave tubing goa pindul . Namun demikian Justru menurut saya menjadi spot yang paling menarik , karena terdapat tebing tinggi kurang lebih dengan tinggi 7-8 meter yang menjadi spot untuk terjun bebas . Menurut saya pribadi tak ada kata yang tepat untuk menjelaskan apa yang saya rasakan ketika terjun , yang jelas dan pastinya saya merasa semua beban dan penat yang ada dalam benak serasa turut terjun dan terhanyut . “Luar biasa...!!! yah...” hanya itu yang dapat saya haturkan .Unik , menarik dan mengesankan , bagi saya pribadi pada khususnya dan mungkin bagi teman-teman yang lain pada umumnya.

Sedikit tambahan ,Berdasarkan keterangan dari Narasumber setempat yang pertama Goa Pindul merupakan goa yang memiliki sumber mata air sungai bawah tanah yang mampu mengirigasi sawah sebesar 80 hektar dari 5 desa . Kedua, Hasil dari pendapatan wisata goa pindul 90% akan dimanfaatkan untuk perbaikan infrastruktur Desa , 10 % Sisanya sebagai pendapatan warga setempat , yang menjadi pemandu wisata , dengan upah Rp 17.000,00 /trip . Ketiga , Obyek Wisata Goa Pindul sebenarnya belum lama diresmikan , yaitu awal tahun 2011 melalui kerjasama Penduduk , Swasta dan Gagasaan Mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata ditempat tersebut.

Demikianlah sedikit cerita saya mengenai eksotisme wisata Goa Pindul , semoga menarik dan menginspirasi .

Selasa, 10 Januari 2012

Studi Perkembangan Utang Luar Negeri Indonesia

Perkembangan utang luar negeri merupakan problematika akut yang dihadapi oleh perekonomian Indonesia. Jika direview sejarah, transaksi Utang Luar Negeri itu sendiri sudah terjadi pada era awal kemerdekaan , Selama kurun waktu 50 tahun-an tetap ada bantuan dan utang luar negeri yang masuk ke Indonesia , utang luar negeri yang diwariskan mencapai angka sebesar USD 2,1 , meski pemerintah berupaya menekan perkembangan utang luar negeri , pada kenyataannya ULN masih tetap menjamur dan menjadi beban yang harus dipikul indonesia .

Terkait dengan Utang Luar Negeri, banyak studi yang membahas mengenai hal ini diantaranya keynesian dan ricardian equivalence . Keynesian melihat dari sisi pemotongan tingkat pajak (tax cut) akan menstimulus pengeluaran masyarakat dan mereduksi tabungan nasional. Reduksi tabungan nasional akan meningkatkan suku bunga dan akan terjadi crowding out investasi di sector riil. Melemahnya investasi akan menyebabkan perekonomian secara keseluruhan. Sementara perspektif lain Ricardian Equivalence yang lahir dari pandangan david Ricardo melihat bahwa utang pemerintah saat ini adalah sama atau ekivalen dengan pajak di masa depan. Di sini berarti pajak yang akan datang akan sama dengan pajak saat ini.

Ø Bert F. Hoselitz mendukung adanya utang luar negeri karena utang luar negeri diperlukan dalam pembangunan, karena pembangunan memerlukan pemasokan dari berbagai unsur , diantaranya pemasukan besar dari modal asing dalam hal ini utang luar negeri.

Ø alex Inkeles dan David H. Smith : memiliki pandangan berbeda , menurutnya utang luar negeri bukan satu-satunya jalan untuk mewujudkan pembangunan,namun bagaimana tenaga manusia yang terampil dan berkualitas mampu menggunakan dan mengembangkan sarana dan prasarana agar menjadi produktif .